Search

Rabu, 01 Maret 2017

Bahasa Indonesia harus menjadi Bahasa Pengantar di kawasan ASEAN?

Mampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN? 



Bahasa Indonesia merupakan bahasa negara Indonesia. Namun, belakangan ini bahasa Indonesia tidak hanya diajarkan di Indonesia saja tapi di lebih dari 67 Negara di Dunia. Mendunianya bahasa Indonesia mulai dimanfaatkan agar bahasa Indonesia mampu menjadi bahasa pengantar di kawasan Asia Tenggara. Terlebih bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua setelah bahasa Vietnam. Di ibu kota Vietnam bahkan bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi dan dijadikan mata pelajaran wajib di setiap sekola di daerah tersebut.

Selain itu bahasa Indonesia juga tidak asing di negara Malaysia, Singapore, Timor Leste dan Brunai Darussalam serta Thailand bagian Selatan. Bahasa Indonesia memiliki penyebaran terluas di kawasan ASEAN dibandingkan dengan bahasa negara- negara di kawasan ASEAN seperti bahasa Thai dan bahasa Tagalog. Di Thailand Bahasa Indonesia juga dijadikan mata kuliah dan sangat diminati oleh mahasiswa Thailand.

Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN sangat terbuka lebar dikarenakan beberapa factor berikut :
1.     Struktur bahasanya sederhana sehingga mudah dipelajari.
2.     Jumlah penutur bahasa Indonesia merupakan yang terbanyak di kawasan ASEAN dibandingkan bahasa lainnya.
3.     Bahasa Indonesia cukup luas dalam daerah penyebarannya.
4.     Sosial dan budaya Indonesia sangat diminnati di negara ASEAN.
ASEAN dinilai perlu memiliki bahasa pemersatu sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi dunia dan mampu menunjukan bahwa ASEAN memiliki bahasa pemmersatunya sendiri yaitu bahasa Indonesia.

Disamping itu juga terdapat beberapa hambatan yang dapat mengganggu apabila bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di ASEAN. Bahasa Indonesia menggunakan nama negara dan berbeda dengan bahasa Inggris yang tidak menggunakan nama negara sehingga dapat diterima oleh dunia. Ego kebangsaan masing- masing akan menjadi hambatan karena ketika bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN maka akan muncul penialaian bahwa ASEAN hanya milik Indonesia.


Kita ketahui bersama bahwa Bahasa Inggris sudah banyak digunakan diwilayah ASEAN dan senantiasa digunakan dalam setiap penyelenggaraan KTT ASEAN bagi untuk kepala negara maupun untuk Parlemen. Dengan menerapkan bahasa Indonesia menajdi bahasa resmi ASEAN maka membutuhkan waktu yang cukup lama karena diperlukan penyesuaian dari setiap negara anggota ASEAN. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar